Confidence is The force to be BeautifuL

Jumat, 17 Februari 2012

Wardah On Make Up Powder

*Luminous Face Powder
Dengan oil control, menyerap kelebihan minyak
Baik untuk kulit berminyak dan berjerawat
Partikelnya micropowder, halus sehingga menempel dengan baik di wajah
Tersedia dalam 4 pilihan warna Light Beige, Beige, Ivory, Light Ivory. 


Cara Pakai :

Sapukan merata ke seluruh wajah setelah memakai pelembab (Wardah Moisturizer Gel atau Wardah Mositurizer Cream), Wardah SUnscreen Gel SPF 30, dan alas bedak (Wardah Luminous Liquid Foundation atau Wardah Luminous Creamy Foudantion)
Pilih warna yang sesuai dengan warna kulit Anda


*Compact Powder
Partikelnya halus, ringan, aman untuk dipakai
Membuat kulit lebih halus
Mengandung Micronized Powder dan Oil control untuk wajah bebas kilap
Tersedia dalam 4 pilihan warna  Light Beige, Beige, Ivory, Light Ivory. 


Cara Pakai :

Dipakai setelah memakai pelembab dan alas bedak
Oleskan secara merata dengan spons ke kulit muka dan leher arah ke bawah searah dengan bulu halus di wajah kita.

*Luminous Two Way Cake
Tekstur lembut dan halus
Tidak mengandung bahan yang bersifat comedogenic yang artinya bila digunakan tidak akan menyumbat pori-pori dan tidak menimbulkan jerawat (selama proses pembersihan wajah dilakukan secara teratur)
Menyatu di kulit sangat natural
Nenyamarkan noda/flek hitam
Mengandung oil control untuk wajah bebas kilap
Mengandung Vitamin E sebagai moisturizer dan antioksidan yang membantu mencegah penuaan dini
Tersedia dalam 4 pilihan warna : Light Beige, Beige, Ivory, Light Ivory
Cara Pakai :

Lakukan pembersihan wajah terlebih dahulu dengan menggunakan Cleanser dan Facial Wash, dan setelahnya segarkan kulit dengan menggunakan Hydrating Face Toner
Gunakan Wardah Moisturizer untuk melembabkan kulit dan setelahnya gunakan Wardah SUnscreen Gel SPF 30 untuk proteksi kulit terhadap bahaya sinar matahari. Sapukan Two Way Cake pada kulit yang bersih dan telah menggunakan pelembab agar menyatu lebih sempurna di kulit. Sebelumnya bisa juga menggunakan alas bedak (foundation) agar riasan tampak natural.


*Glitter Powder
Membuat riasan tampak lebih memukau
Tersedia dalam 2 pilihan warna : Silver dan Gold Sapukan Two Way Cake pada kulit yang bersih dan telah menggunakan pelembab agar menyatu lebih sempurna di kulit. Sebelumnya bisa juga menggunakan alas bedak (foundation) agar riasan tampak natural.

Kamis, 16 Februari 2012

Wardah Beauty On Make Up Base Product


*Luminous Liquid Foundation
Pada dasarnya kulit yang indah adalah kulit yang cerah, mulus, dan sehat. Sedangkan, pada kenyataannya ada beberapa ketidaksempurnaan di wajah yang dapat mengganggu penampilan.

Wardah Luminous Liquid Foundation adalah solusinya karena memberikan kesan 'natural' di kulit
Foundation cair dengan formula yang nyaman di kulit
Good coverage, mampu menutup flek, bekas jerawat, atau warna kulit yang tidak merata
Tidak pecah walaupun sudah digunakan seharian
kekentalannya pas, mudah diaplikasikan di wajah dan tidak lengket
Semi water proof dan tetap terasa ringan dan nyaman digunakan serta natural karena warnanya dapat menyatu baik dengan warna kulit
Mengandung oil control dan non comedogenic sehingga bagus digunakan untuk kulit berminyak
Mengandung UV Protection dan pelembab




*Luminous Creamy Foundation
Menyamarkan noda hitam dan bekas jerawat sehingga riasan tampak halus
Tidak mudah luntur dan tidak membuat kulit berminyak
Tekstur creamy dan lembut
Lebih cover dan tahan lama
Mudah diaplikasikan
Matte Finish (Powdery)
Mengandung UV Protection



*Double Function Kit
Eye Shadow base dan concealer dalam satu kemasan praktis untuk riasan mata tahan lama dan menyamarkan rona kulit tak merata

Terdiri dari warna :

Coklat tua : Menyamarkan jerawat dan flek hitam
Putih kekuningan : Menyamarkan kantung bawah mata dan kerutan di sekitar mata
Base Eye Shadow : dasar untuk Eye shadow agar lebih tahan lama

Rabu, 15 Februari 2012

Wardah Beauty On Basic Series Product for Skin Care

- BASIC SERIES for SKIN CARE





* Facial Wash
Sabun muka lembut untuk semua jenis kulit. Soap free formula, tidak membuat kulit menjadi kering.



Produk pembersih yang sangat direkomendasikan karena tidak mengandung detergent atau bahan baku sabun (soap based) sehingga tidak mengiritasi kulit dan tidak membuat kulit kering.
Non soap formula, tidak kesat dan sangat lembut di kulit.
Membuat kulit wajah semakin lembab setelah dipakai
Cocok untuk semua jenis kulit, bahkan untuk kulit sensitif. 

Cara Pakai :

Tuang secukupnya ke telapak tangan
Busakan dan usap lembut ke seluruh wajah & leher
Bilas sampai bersih.


* Facial Scrub
Non soap formula
Satu-satunya scrub dengan pH balance sehingga nyaman dikulit
Membersihkan dan melembabkan kulit
Scrubnya lembut, mengangkat kotoran dan sel-sel kulit mati tanpa membuat kulit kering
Dapat digunakan untuk facial 

Cara Pakai :

Tuangkan secukupnya pada telapak tangan
Busakan sedikit dan usapkan lembut merata ke seluruh wajah dan leher
Bilas hingga bersih
Gunakan 2x sehari
Note : Tidak perlu menggunakan Facial wash lagi "saat sedang memakai facial scrub"


*Moisturizer Cream
Pelembab untuk kulit normal atau cenderung kering
Tekstur lembut dan cepat meresap ke kulit
Kulit terasa lebih lembab, kenyal dan halus
Mengandung bahan-bahan aktif : Microcollagen (diserap sampai ke lapisan sel kulit terdalam, jaringan kulit lebih sehat dan elastis, Olive oil (melembabkan dan memelihara kekenyalan kulit), Vitamin E (antioksidan)
  
Cara Pakai :

Oleskan tipis merata pada wajah & leher yang telah dibersihkan
Gunakan pagi hari sebelum make up


*Peeling Cream
Mengandung scrub halus untuk mengangkat kotoran dan sel-sel kulit mati pada wajah
Tidak membuat kulit kering ataupun iritasi
Peeling sangat penting untuk membantu proses regenerasi sel-sel kulit. 

Cara Pakai :

Tuang secukupnya ke telapak tangan
Oleskan ke wajah yang sudah dibasahi
Pijat lembut dengan gerakan memutar ke atas agar pengangkatan sel-sel kulit mati lebih optimal
Bilas hingga bersih
Oleskan pelembab sesudahnya
Gunakan seminggu sekali


*Cleanser Normal to Dry Skin
Pembersih dengan tekstur creamy padat (rich) yang menandakan isinya mengandung bahan-bahan yang berkualitas. Teksturnya kenatal dan tidak encer sehingga mudah diaplikasikan ke wajah
New Improved Formula
pH balance, sehingga nyaman di kulit
Sudah teruji tidak perih di wajah
Lotionnya lembut, aman dipakai setiap hari
Bersih dalam sekali usap, lebih kental dan lebih irit
Tidak lengket dan tidak meninggalkan rasa berminyak
Tidak hanya membersihkan, tetapi juga melembabkan dan menutrisi kulit
Mengandung bahan aktif yang cocok untuk kulit normal cenderung kering : Ekstrak Chamomille (untuk menutrisi kulit), Ekstrak Aloe Vera (untuk kulit lebih lembab), Vitamin E (antioksidan, agar kulit tetap segar dan tidak kusam)


Cara Pakai:

Tekan botol dari bagian bawah agar lebih mudah keluar
Tuangkan secukupnya ke telapak tangan
Usap merata keseluruh wajah dan leher sambil dipijat ringan ke arah atas selama ±30 detik
Angkap dengan kapas atau waslap
Selanjutnya gunakan Facial Wash dan Hydrating Toner sesudahnya
Gunakan 2x sehari, pagi dan malam sebelum tidur


*Hydrating Toner Normal to Oily Skin
Mampu mengangkat sisa Cleanser dengan sempurna
pH balance, lembut di kulit
Non-alkohol, tidak membuat kulit kering. Alkohol dapat mengiritasi kulit dan membuat kulit menjadi kering (kehilangan kelembabannya). Oleh karena itu, Hydrating Face Toner diformulasikan non alkohol agar kulit tetap sehat dan lembab.
Mengandung ekstrak Witch Hazel yang membantu meringkas pori sehingga kulit tampak lebih halus
Tidak lengket, nyaman untuk kulit normal cenderung berminyak
Memberi rasa dingin & segar setelah pemakaian




Cara Pakai :

Tuang pada kapas
Tepuk-tepuk ringan pada seluruh wajah & leher yang sudah dibersihkan
Gunakan secara rutin, pagi dan malam hari.








Senin, 13 Februari 2012

Reference For Your Make Up

Saya ini BUKAN BEAUTY ADVISOR atau DOKTER KULIT dan KECANTIKAN, masukan yang saya berikan hanya berdasar keterangan produk yang tertera di kemasan, dan hasil konsultasi saya bersama team beauty wardah. Untuk itu saya tidak melayani konsutasi kepada teman-teman, kecuali teman-teman membeli produk ini di blog ini, dan pertanyaan-pertanyaannya akan saya sampaikan ke team beauty WARDAH KOSMETIK.


Untuk yang mau menjual kembali, khususnya yang berada di luar JAWA silakan menentukan dan menyesuaikan harga jual dengan BIAYA KIRIM yang ditanggung.


TENTANG WARDAH BEAUTY MAKE UP
Berawal dari kepedulian seorang wanita lulusan Farmasi ITB terhadap kehalalan produk kosmetika yang beredar di pasaran Indonesia. Maka terciptalah produk kosmetika halal sesuai dengan ketentuan syariah Islam, ' WARDAH' yang berarti bunga mawar. Produk WARDAH ini mengantongi sertifikat halal MUI ( lihat http: / / halalmui.org) memberikan jaminan kebaikan produk.


WARDAH BEAUTY CONCEPT
Cantik dengan perawatan bermutu dan aman adalah hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih kosmetika. WARDAH kosmetik mewujudkannya melalui rangkaian make up, perawatan wajah dan tubuh hingga wewangian yang diciptakan berdasarkan tiga konsep cantik.
-PURE & SAFE
Seluruh rangkaian WARDAH kosmetik dibuat dari bahan berkualitas dan terbukti aman serta halal.


= BEAUTY EXPERT
WARDAH diformulasikan oleh para ahli farmasi dan kecantikan yang menghadirkan produk dengan inovasi terkini. Seluruhnya didedikasikan untuk wanita modern agar makin percaya diri melalui produk berkualitas.


= INSPIRING BEAUTY
Kosmetika tidak hanya untuk tubuh akan tetapi juga untuk jiwa. Wardah mendorong setiap wanita untuk senantiasa percaya diri dan peduli terhadap sesama. Kami menyebutnya ' kecantikan yang menginspirasi' 


Saat ini diskon hanya diberikan untuk pembelanjaan di atas Rp 500.000 belum termasuk kirim. WARDAH adalah merk kosmetik yang tidak menggunakan sistem MLM

Rabu, 01 Februari 2012

Rabu, 11 Januari 2012

Perubahan di Kota Subang

Halaman Wisma Karya Tempo Doeloe
Halaman Wisma Karya Sekarang

Subang Plaza tempo Doeloe

Subang Plaza sekarang

Tugu Wisma Karya sekarang
Tugu Wisma Karya Tempo Doeloe


Senin, 09 Januari 2012

Wisma Karya Subang

Wisma karya Subang saat senja


Tak banyak orang yang tahu kalau Subang ternyata memiliki sebuah museum. Meskipun mini tetapi museum ini memiliki koleksi yang cukup “lengkap”. Artinya meskipun koleksinya tidak terlalu banyak, akan tetapi kita bisa menelusuri jejak sejarah di Kabupaten Subang mulai dari zaman pra sejarah sampai zaman pasca kemerdekaan melalui koleksi yang ada.
Adalah gedung Wisma Karya, gedung tua yang menjadi ikon kota Subang itu, di salah satu ruangannya kini di gunakan sebagai museum. Sebenarnya beberapa bulan yang lalu plang museum daerah ini masih terpampang di samping kiri museum ini meskipun agak terhalang rimbun pepohonan, tapi entah kenapa sekarang plang penanda museum itu sudah dicabut. Karenanya tidak mengherankan jika jumlah pengunjung museum ini pun dapat dihitung dengan jari. Sebagian besar warga Subang hanya tahu kalau Wisma Karya selain tempat nongkrongnya anak – anak muda, paling hanya digunakan untuk acara – acara tertentu, dari acara musik sampai hajatan warga, padahal ternyata gedung ini memiliki fungsi lebih dari itu.
Di dalam ruang pamer museum, tepatnya di sisi barat gedung Wisma Karya berbagai koleksi di tata apik dalam beberapa etalase. Subang zaman purba dapat di telusuri dari koleksi fosil hewan dan kayu zaman purba yang di simpan dalam 2 etalase. Diantaranya terdapat fosil kepala kijang purba, fosil kerang purba, fosil kayu purba, dan lain –lain.
Kehidupan manusia zaman pra sejarah di Kabupaten Subang pun juga dapat di telusuri disini.

Sabtu, 07 Januari 2012

Asal Usul Nama Subang



Sumber-sumber yang dapat dijadikan acuan tentang asal usul nama Subang adalah dari ceritera rakyat (folklor) serta tulisan-tulisan sejarah atau ingatan kolektif masyarakat Subang. Ada beberapa versi tentang asal usul nama Subang, namun sampai saat ini belum ada yang bisa dijadikan sebagai data toponimi daerah Subang.
Berdasarkan pada ceritera rakyat yang ada dan berkembang di tengah masyarakat, kata Subang berasal dari nama seorang wanita seperti tersebut dalam Babad Siliwangi, yakni Subanglarang atau Subangkarancang. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya ceritera atau kisah yang terdapat dalam Babad Pajajaran. Babad Pajajaran mengisahkan bahwa di daerah Karawang terdapat sebuah pesantren yang diasuh oleh Syeh Datuk Quro, pada waktu itu salah satu santri perempuan yang belajar di pesantren tersebut bernama Subanglarang atau Subangkarancang, yang merupakan putri dari Ki Jamajan Jati. Dengan berjalannya waktu putri Subanglarang dipersunting oleh Raden Pamanahrasa yang bergelar Prabu Siliwangi sebagai raja Pajajaran, dari hasil perkawinan tersebut lahir dua orang anak yang diberi nama Raden Walangsungsang dan Ratu Rarasantang.
Kata Subang juga berasal dari kata Subang yang merupakan nama daerah yang ada di Kuningan. Pada masa beroperasinya perusahaan yang mengelola perkebunan yakni P & T Land yang dipimpin oleh PW. Hofland, yang merupakan orang Belanda penguasa perkebunan karet, kopi, teh, tebu di daerah tersebut. Untuk mengelola perkebunan tersebut diperlukan tenaga kerja yang sangat banyak, maka didatangkan para pekerja dari berbagai daerah antara lain dari daerah Subang Kuningan. Penduduk Subang pada saat itu belum sebanyak saat ini, para pendatang tadi selanjutnya mendirikan sebuah perkampungan atau pemukiman di sekitar pabrik yang kemudian dikenal dengan nama Babakan atau Kampung Subang, sesuai dengan nama asal tempat tinggal mereka.
Versi lain dari ceritera rakyat mengatakan bahwa kata Subang berasal dari kata Suweng. Suweng merupakan istilah untuk menyebut perhiasan yang dipakai wanita di daun telinganya, atau biasa disebut juga dengan kata anting. Sementara itu ada yang berpendapat bahwa kata Subang berasal dari kata Kubang, berdasarkan pada ceritera rakyat dikisahkan bahwa di daerah Subang tepatnya di daerah Rawabadak terdapat kubangan atau rawa tempat mandi badak. Kemungkinan adanya hewan badak di daerah Subang secara ilmiah belum ada bukti artefak yang ditemukan, namun di masa Subang purba hal tersebut mungkin saja terjadi. Sementara itu pendapat tentang kata Suweng dan Kubang mungkin hanyalah kekurangjelasan dalam melafalkan atau mengucapkan kata tersebut.
Subang sebagai nama suatu daerah atau nama tempat dan juga nama sebuah gunung, baru dikenal antara abad ke-17 dan abad ke-18, sebagaimana ditulis oleh De Haan (1912: 296) seperti tersebut berikut ini: Pada tanggal 6 Oktober 1692, Couper (komandan tentara kompeni) berhasil memukul mundur pasukan Surapati, sebanyak 160 orang prajurit pengikut Surapati melarikan diri ke Madura, 50 orang melarikan diri ke Banyumas dan Bagelen, sedangkan pasukan Van Happel dari Imbanegara menuju Dayeuhluhur melintasi Cijolang terus melewati Subang kembali ke Cirebon. Pada bagian lain di halaman 336 De Haan pun menulis: Pada perjanjian tanggal 5 Oktober 1705 antara Mataram dengan Kompeni Belanda, Sunan Kartasura menyerahkan kepada Gubernur Jenderal De Jonge daerah-daerah pesisir pulau Jawa dari barat ke timur pegunungan Dayiloer (Dayeuhluhur) sampai gunung Sumana atau Subang.(Drs. T. Dibyo Harsono, M. Hum.)

Jumat, 06 Januari 2012

Sejarah Kota Subang


Sebagai orang pribumi, sudah jelas saya harus tahu  sejarah kota Subang ku ini. Sedikit banyaknya, pasti saya akan share kepada teman-teman semua... Ok, Cekidot!!

KOTA SUBANG


Prasejarah
Bukti adanya kelompok masyarakat pada masa prasejarah di wilayah Kabupaten Subang adalah ditemukannya kapak batu di daerah Bojongkeding (Binong), Pagaden, Kalijati dan Dayeuhkolot (Sagalaherang). Temuan benda-benda prasejarah bercorak neolitikum ini menandakan bahwa saat itu di wilayah Kabupaten Subang sekarang sudah ada kelompok masyarakat yang hidup dari sektor pertanian dengan pola sangat sederhana.
Selain itu, dalam periode prasejarah juga berkembang pula pola kebudayaan perunggu yang ditandai dengan penemuan situs di Kampung Engkel, Sagalaherang.

Hindu
Pada saat berkembangnya corak kebudayaan Hindu, wilayah Kabupaten Subang menjadi bagian dari 3 kerajaan, yakni Tarumanagara, Galuh, dan Pajajaran. Selama berkuasanya 3 kerajaan tersebut, dari wilayah Kabupaten Subang diperkirakan sudah ada kontak-kontek dengan beberapa kerajaan maritim hingga di luar kawasan Nusantara. Peninggalan berupa pecahan-pecahan keramik asal Cina di Patenggeng (Kalijati) membuktikan bahwa selama abad ke-7 hingga abad ke-15 sudah terjalin kontak perdagangan dengan wilayah yang jauh. Sumber lain menyebutkan bahwa pada masa tersebut, wilayah Subang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Kesaksian Tome’ Pires seorang Portugis yang mengadakan perjalanan keliling Nusantara menyebutkan bahwa saat menelusuri pantai utara Jawa, kawasan sebelah timur Sungai Cimanuk hingga Banten adalah wilayah kerajaan Sunda.

IsLam
Masa datangnya pengaruh kebudayaan Islam di wilayah Subang tidak terlepas dari peran seorang tokoh ulama, Wangsa Goparana yang berasal dari Talaga, Majalengka. Sekitar tahun 1530, Wangsa Goparana membuka permukiman baru di Sagalaherang dan menyebarkan agama Islam ke berbagai pelosok Subang.

Kolonialisme
Pasca runtuhnya kerajaan Pajajaran, wilayah Subang seperti halnya wilayah lain di P. Jawa, menjadi rebutan berbagai kekuatan. Tercatat kerajaan Banten, Mataram, Sumedanglarang, VOC, Inggris, dan Kerajaan Belanda berupaya menanamkan pengaruh di daerah yang cocok untuk dijadikan kawasan perkebunan serta strategis untuk menjangkau Batavia. Pada saat konflik Mataram-VOC, wilayah Kabupaten Subang, terutama di kawasan utara, dijadikan jalur logistik bagi pasukan Sultan Agung yang akan menyerang Batavia. Saat itulah terjadi percampuran budaya antara Jawa dengan Sunda, karena banyak tentara Sultan Agung yang urung kembali ke Mataram dan menetap di wilayah Subang. Tahun 1771, saat berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sumedanglarang, di Subang, tepatnya di Pagaden, Pamanukan, dan Ciasem tercatat seorang bupati yang memerintah secara turun-temurun. Saat pemerintahan Sir Thomas Stamford Raffles (1811-1816) konsesi penguasaan lahan wilayah Subang diberikan kepada swasta Eropa. Tahun 1812 tercatat sebagai awal kepemilikan lahan oleh tuan-tuan tanah yang selanjutnya membentuk perusahaan perkebunan Pamanoekan en Tjiasemlanden (P & T Lands). Penguasaan lahan yang luas ini bertahan sekalipun kekuasaan sudah beralih ke tangan pemerintah Kerajaan Belanda. Lahan yang dikuasai penguasa perkebunan saat itu mencapai 212.900 ha. dengan hak eigendom. Untuk melaksanakan pemerintahan di daerah ini, pemerintah Belanda membentuk distrik-distrik yang membawahi onderdistrik. Saat itu, wilayah Subang berada di bawah pimpinan seorang kontrilor BB (bienenlandsch bestuur) yang berkedudukan di Subang.

Nasionalisme
Tidak banyak catatan sejarah pergerakan pada awal abad ke-20 di Kabupaten Subang. Namun demikian, Setelah Kongres Sarekat Islam di bandung tahun 1916 di Subang berdiri cabang organisasi Sarekat Islam di Desa Pringkasap (Pabuaran) dan di Sukamandi (Ciasem). Selanjutnya, pada tahun 1928 berdiri Paguyuban Pasundan yang diketuai Darmodiharjo (karyawan kantor pos), dengan sekretarisnya Odeng Jayawisastra (karyawan P & T Lands). Tahun 1930, Odeng Jayawisastra dan rekan-rekannya mengadakan pemogokan di percetakan P & T Lands yang mengakibatkan aktivitas percetakan tersebut lumpuh untuk beberapa saat. Akibatnya Odeng Jayawisastra dipecat sebagai karyawan P & T Lands. Selanjutnya Odeng Jayawisastra dan Tohari mendirikan cabang Partai Nasional Indonesia yang berkedudukan di Subang. Sementara itu, Darmodiharjo tahun 1935 mendirikan cabang Nahdlatul Ulama yang diikuti oleh cabang Parindra dan Partindo di Subang. Saat Gabungan Politik Indonesia (GAPI) di Jakarta menuntut Indonesia berparlemen, di Bioskop Sukamandi digelar rapat akbar GAPI Cabang Subang untuk mengenukakan tuntutan serupa dengan GAPI Pusat.

Jepang
Pendaratan tentara angkatan laut Jepang di pantai Eretan Timur tanggal 1 Maret 1942 berlanjut dengan direbutnya pangkalan udara Kalijati. Direbutnya pangkalan ini menjadi catatan tersendiri bagi sejarah pemerintahan Hindia Belanda, karena tak lama kemudian terjadi kapitulasi dari tentara Hindia Belanda kepada tentara Jepang. Dengan demikian, Hindia Belanda di Nusantara serta merta jatuh ke tangan tentara pendudukan Jepang. Para pejuang pada masa pendudukan Belanda melanjutkan perjuangan melalui gerakan bawah tanah. Pada masa pendudukan Jepang ini Sukandi (guru Landschbouw), R. Kartawiguna, dan Sasmita ditangkap dan dibunuh tentara Jepang.

Merdeka
Proklamasi Kemerdekaan RI di Jakarta berimbas pada didirikannya berbagai badan perjuangan di
Subang, antara lain Badan Keamanan Rakyat (BKR), API, Pesindo, Lasykar Uruh, dan lain-lain, banyak di antara anggota badan perjuangan ini yang kemudian menjadi anggota TNI. Saat tentara KNIL kembali Bandung, para pejuang di Subang menghadapinya melalui dua front, yakni front selatan (Lembang) dan front barat (Gunung Putri dan Bekasi). Tahun 1946, Karesidenan Jakarta berkedudukan di Subang. Pemilihan wilayah ini tentunya didasarkan atas pertimbangan strategi perjuangan. Residen pertama adalah Sewaka yang kemudian menjadi Gubernur Jawa Barat. Kemudian Kusnaeni menggantikannya. Bulan Desember 1946 diangkat Kosasih Purwanegara, tanpa pencabutan Kusnaeni dari jabatannya. Tak lama kemudian diangkat pula Mukmin sebagai wakil residen. Pada masa gerilya selama Agresi Militer Belanda I, residen tak pernah jauh meninggalkan Subang, sesuai dengan garis komando pusat. Bersama para pejuang, saat itu residen bermukim di daerah Songgom, Surian, dan Cimenteng. Tanggal 26 Oktober 1947 Residen
Kosasih Purwanagara meninggalkan Subang dan pejabat Residen Mukmin yang meninggalkan tanggal 6 Februari 1948 tidak pernah mengirim berita ke wilayah perjuangannya. Hal ini mendorong diadakannya rapat pada tanggal 5 April 1948 di Cimanggu, Desa Cimenteng. Di bawah pimpinan Karlan, rapat memutuskan :
1.Wakil Residen Mukmin ditunjuk menjadi Residen yang berkedudukan di daerah gerilya Purwakarta.
2.Wilayah Karawang Timur menjadi Kabupaten Karawang Timur dengan bupati pertamanya Danta Gandawikarma.
3.Wilayah Karawang Barat menjadi Kabupaten Karawang Barat dengan bupati pertamanya Syafei. 
Wilayah Kabupaten Karawang Timur adalah wilayah Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta sekarang. Saat itu, kedua wilayah tersebut bernama Kabupaten Purwakarta dengan ibukotanya Subang. Penetapan nama Kabupaten Karawang Timur pada tanggal 5 April 1948 dijadikan momentum untuk kelahiran Kabupaten Subang yang kemudian ditetapkan melalui Keputusan DPRD No. : 01/SK/DPR/1977.

Kamis, 05 Januari 2012

Welcome to Pandinni's Collection

Assalamu'alaikum....
Alhamdulillah akhirnya bisa memulai menulis dan berbagi di blog ini. Sebelumnya, perkenalkan..
Saya Intan, nama lengkap saya Intan Nurtantri Adianni. Saya lebih dikenal dengan nama kecil saya Intan Pandinni. Saya seorang mahasiswa ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi Sutaatmadja Subang. Kota kecil di sebelah barat bagian Provinsi Jawa Barat.

Saya sudah 21 tahun tinggal di kota Subang, dari sejak saya lahir. Iyah betul, saya orang pribumi di kota Subang ini. Kota kecil yang memiliki ciri khas budaya yang terkenal dengan Sisingaan dan penghasil buah nanas si madu.

Dari kecil saya tinggal dengan keluarga sederhana yang selalu mengajarkan hidup bersahaja, hidup dengan kedua orangtua yang mencintai dan menyayangi saya,dan mempunyai 2 kakak dan 1 adik yang selalu meramaikan rumah adalah anugrah yang sangat saya syukuri. Dengan mereka semua saya bisa menjalani hidup ini dengan banyak pelajaran yang saya dapat, begitu hebatnya peran keluarga dala hidup saya.

Saya seorang perempuan yang sangat mencintai mode dan seni, menjadi seorang fashion desaign adalah cita-cita kecil saya dari semua cita-cita yang saya inginkan. Fashion hunting menjadi hobi saya.
Dengan menulis di blog ini, teman-teman semua bisa melihat semua koleksi saya yang mudah-mudah bisa menjadikan alat untuk berbagi cara, karya dan gaya untuk kita semua..

Wassalam...


so give me a warm welcome, dear bloggers   (◕‿◕)